politik

Capres Terkuat Dari Partai PDIP

Partai Demokrat Indonesia Perjuangan atau sering disebut PDIP merupakan partai yang didirikan oleh Megawati Soekarno Putri yang merupakan anak dari Presiden Ri pertama yaitu Ir Soekarno pada tahun 1973. Partai yang sudah berdiri sejak lama ini merupakan partai terbesar di Indonesia karena memiliki massa yang paling banyak dan disebut sebagai partai yang memiliki basis massa terkuat. Partai ini dikenal dengan sebutan Partai Wong Cilik, karena sudah mengakar kuat di hati para masyarakat Bali, Jawa, dan sekitarnya. 

Capres dari Partai PDIP

Menjadi Partai terkuat dengan urutan pertama dalam survei LSI dan sebagai Partai pemenang pemilu lalu membuat banyak orang penasaran mengenai siapa yang akan menjadi utusan sebagai capres dari partai ini. Menurut survei LSI telah dicapai dua nama terkuat dalam capres PDIP tahun 2024, yaitu Ganjar Pranowo dengan menempati posisi ke dua dan Puan Maharani dengan posisi ke 11 dari 14 nama kandidat partai lainnya.

Dengan terpilihnya dua nama tersebut pasti terdapat banyak pertimbangan sehingga dapat menjadi kandidat terkuat dari capres PDIP. Untuk itu mari kita lihat  prestasi dan biografi keduanya.

Kandidat terkuat pertama dimenangkan oleh Ganjar Pranowo yang merupakan gubernur jawa tengah selama dua periode. Ganjar pranowo sendiri lahir pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar dari keluarga yang cukup sederhana. Memiliki prinsip untuk tidak ingin tercerabut dari akarnya dan selalu merawat hubungan baik dengan semua orang yang ditemuinya menjadikan orang nomor satu dan dicintai di Jawa Tengah. 

Perjalanan karir Ganjar Pranowo dimulai pada saat masih berkuliah di Universitas Gajah Mada dengan mengikuti gerakan mahasiswa yang gencar menentang rezim otoriter orde baru dan bergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia atau GMNI. Bergabungnya Ganjar Pranowo di GMNI ini salah satunya karena ia mengagumi sosok Soekarno kemudian ia menjadi simpatisan Partai PDI. Dengan mengikuti GMNI lalu mendapat kesempatan bertemu Megawati Soekarno Putri dan menjadi titik untuk mengawali karir politiknya melalui partai PDIP. 

Kemudian pada tahun 2004 Ganjar pranowo menjadi anggota DPR-RI menggantikan rekan partai nya yang ditugaskan menjadi duta besar.  Setelah masa jabatannya selesai ganjar mencalonkan sendiri dan terpilih menjadi anggota komisi II DPR RI dengan masa jabatan dari tahun 2009-2014 dimana komisi ini focus dalam membahas Hukum di Indonesia. Ditengah masa aktif menjadi anggota DPR tersebut Ganjar memutuskan untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah Pada tahun 2013. 

Akhirnya pada tahun 2013 -2018 Ganjar pranowo terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah dengan mengalahkan calon pertahanan yakni Bibit Waluyo. Dengan menjadi gubernur jawa tengah ini, ganjar pranowo banyak mendapatkan penghargaan. Diantaranya, menjadi Kepala Daerah Inovatif pada tahun 2014 pada kategori layanan publik. Kemudian pada tahun 2018 Ganjar kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah dengan menggandeng putra ulama yang kharismatik di jawa tengah. 

Sebagai gubernur jawa tengah selama dua periode tentunya banyak cara yang dilakukan untuk membangun jawa tengah. Cara yang paling ampuh di manfaatnya adalah dengan media social. Dengan media sosial ini Ganjar banyak membangun komunikasi dengan masyarakat Jawa tengah dan ia dapat mendengar langsung keluhan keluhan dari masyarakatnya. Selain karena media social ia juga sangat terkenal sebagai gubernur yang sangat akrab dengan kaos oblong. Hal inilah yang menjadikan ia tampak sederhana dan mendapat simpati dari masyarakat.

Kemudian pada urutan kedua kandidat capres dari partai PDIP adalah Puan Maharani yang merupakan Ketua DPR RI saat ini. Puan lahir di Jakarta pada 6 september 1973 dari pasangan Megawati Soekarno Putri dan Taufik Kiemas. Lahir dikeluarga politik menjadikan ia tertarik juga dalam dunia politik dengan masuk di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Indonesia. Walaupun menjadi anak perempuan satu satunya dalam keluarga, ia dipercaya untuk menjadi penerus ibunya dalam hal Politik. 

Karir politiknya diawali pada tahun 2006 sebagai anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri, kemudian pada tahun 2009 ia terpilih menjadi anggota DPR RI Fraksi PDIP. Kemudian karir politiknya semakin menanjak setelah didaulat menjadi ketua fraksi PDIP pada tahun 2012. Dan pada saat kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla ia ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan dengan menjadi menteri koordinator termuda. 

Pada tahun 2019 ia kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI kemudian ia terpilih dan langsung mengundurkan diri sebagai Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan. Di DPR ia terpilih sebagai ketua DPR dan menjadi wanita pertama yang mendapatkan jabatan tersebut.

Dengan melihat perjalanan karir keduanya tentu tidak diragukan lagi jika keduanya menjadi kandidat capres terkuat dari partai terkuat di Indonesia. Prestasi dan penghargaan yang ditorehkan diharapkan mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik.