Dampak Varian Omicron Terhadap Perekonomian Dunia
Sudah 2 tahun kita hidup dalam pandemi yang belum juga reda. Dimulai dari mencekamnya akhir tahun 2019 ketika covid 19 mulai merebak dan menyerang Negara-negara di dunia. Perlahan tapi pasti akhirnya covid masuk ke Indonesia dan langsung menjadi bencana yang mengerikan bagi semuanya. Pandemi yang dahsyat ini mampu melumpuhkan ekonomi dunia dan memaksa semua Negara harus menangani virus ini dengan sangat berhati-hati.
Semua waspada hingga banyak Negara yang menutup pintu untuk kedatangan orang-orang dari luar dan juga mencegah warganya untuk keluar dari negaranya. Bahkan ada Negara yang benar-benar memberlakukan pembatasan kepada warganya untuk tidak keluar rumah untuk menghentikan penularan yang sangat massif kala itu. Perlahan seiring berjalannya waktu, warga dunia akhirnya mau tak mau harus hidup berdamai dengan pandemi.
Kehidupan manusia pun kini mulai berubah untuk berdamai dengan si covid yang masih belum juga reda. Cara pandang masyarakat kepada kesehatan kini sudah jauh lebih baik. Kebiasaan-kebiasaan kecil untuk menjaga kesehatan kini jauh lebih diperhatikan. Semua mulai sadar bila harus hidup dalam ketakutan tentang pandemi, roda perekonomian akan terus lumpuh dan pada akhirnya akan membuat semua mati perlahan. Kehadiran vaksin juga sudah cukup memberi bantuan kepada kekebalan tubuh untuk melawan ganasnya si virus covid.
walaupun kini dunia sudah lebih berdamai dengan virus covid, ternyata tidak serta membuat kita bisa bebas dari serangan si virus ini. Covid terus bergerak dan bermutasi sehingga terus saja memunculkan varian-varian terbaru yang lebih ganas dari varian yang sebelumnya. Mulai dari varian pertama yaitu alfa terus saja bermunculan varian baru dari beta, gamma, delta, lamda, kappa hingga terakhir yang sedang menghangat adalah varian omicron.
Perbedaan Varian Omicron dan Varian Lain
Covid varian omicron bercode B.1.1.529 ini masuk sebagai varian yang menjadi perhatian sejak tanggal 26 november 2021. Hal itu disebabkan karena mutasi dari varian omicron ini mempunyai gejala yang berbeda dan kemampuan penularan serta infeksi yang jauh lebih berbahaya dibanding dengan varian-varian yang sebelumnya. Ditetapkan setelah dua hari laporan penemuan varian tersebut di daerah Afrika Selatan, varian baru ini langsung menjadi perhatian dunia karena kemampuan bermutasinya yang jauh berbeda dari varian-varian yang lain. Apa saja sih perbedaan varian omicron dari varian yang sebelumnya?
- Penularan
Walaupun kemampuan penularannya belum bisa dipastikan, varian omicron ini disinyalir mempunyai kemampuan penularan yang jauh lebih tinggi dari varian lain bahkan bila dibandingkan dengan varian delta. Kemampuan bermutasi dari varian ini pun jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan varian delta. Bila pada varian delta kemampuan mutasinya hanya sampai 18 mutasi pada protein, pada omicron sudah ditemukan mutasi hingga 30 mutasi.
- Gejala
Pada omicron ditemukan adanya perbedaan gejala yang ditimbulkan dibandingkan varian yang lain. Omicron untuk saat ini hanya menimbulkan gejala ringan seperti kelelahan, rasa sakit pada tubuh dan juga tenggorokan yang gatal. Uniknya pada omicron ini tidak ditemukan pasien yang kehilangan kemampuan dari indera penciuman dan perasa. Jadi ketika selama ini covid bisa kita identifikasi dengan hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa, pada varian covid gejala itu tidak ditemukan. Hingga saat ini belum ditemukan gejala berat pada kasus varian omicron walaupun kemampuan penularannya sangat cepat.
Dengan munculnya omicron ini, pertumbuhan ekonomi dunia yang sedang mulai menggeliat kembali kembali terancam. Kemampuan penularannya yang jauh lebih cepat, menimbulkan potensi kemungkinan ledakan kasus covid gelombang tiga. Walaupun baru dilaporkan kemunculan varian baru ini di akhir November lalu di area Afrika Selatan, sudah ada beberapa Negara lain yang melaporkan terdeteksinya varian ini di wilayahnya. Ketakutan akan terjadinya ledakan berikutnya ini yang bisa menimbulkan perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia ini sangat mungkin terjadi sebagai dampak dari ledakan kasus yang menyebabkan kembali adanya pengetatan dan pembatasan kegiatan pada masyarakat. Dengan adanya pembatasan pada kegiatan masyarakat akan menurunkan kemampuan aktivitas dan pergerakan pada perekonomian. Efek dari turunnya aktivitas perekonomian akan menyebabkan berkurangnya permintaan barang dan jasa yang pada akhirnya membuat perputaran roda ekonomi dan juga investasi akan kembali melambat.
Dengan segala kegentingan yang dibawa oleh omicron, dunia butuh sebuah kesepakatan baru untuk melawan pandemi ini bersama. Dengan kesepakatan bersama akan membantu kembali menggulirkan perekonomian dunia dan juga untuk membantu memutus dampak berkepanjangan pada Negara-negara yang rentan. Disini Indonesia terpilih sebagai presiden dari G20 yang bersepakat untuk mencari solusi bersama melawan covid dan kembali menggulirkan roda perekonomian dunia. Penanganan krisis kesehatan dan juga ekonomi menjadi sorotan utama dari gerakan G20 ini untuk menciptakan pemulihan ekonomi global yang kuat.