Penemuan-penemuan dari Dokter Terawan di Dunia Kesehatan
Dunia medis pastinya sudah tidak asing dengan Dokter Terawan. Karena selain sebagai seorang dokter, pemilik nama asli Terawan A. Putranto ini juga sempat menjadi sorotan ketika menduduki jabatan Menteri Kesehatan pada Kabinet Jokowi Jilid kedua.
Tetapi sayang, karier dr Terawan sebagai Menkes tidak bisa bertahan lama. Beliau dicopot setelah setahun menjabat, karena pria berusia 56 tahun tersebut dianggap kurang kompeten dalam menangani Virus Covid-19 di Indonesia.
Bahkan belum lama, namanya kembali menjadi sorotan ketika dr Terawan memiliki gagasan yang berkaitan dengan Vaksin Nusantara. Dimana uji klinis tahap pertama menuai kontroversi serta tidak memperoleh izin dari BPOM, namun uji klinis untuk Vaksin Nusantara tahap kedua tetap dilaksanakan.
Berbagai opini publik di jagad internet. Nama dr Terawan banyak menjadi sorotan dan dicari. Tentunya banyak pula pihak yang merasa penasaran dengan siapa siapa sebenarnya dokter Terawan ini. Berikut adalah fakta serta penemuan dr Terawan dalam dunia kesehatan :
Dokter Spesialis Bagian Radiologi
Dokter Terawan adalah lulusan dari FK UGM di Kota Yogyakarta. Setelah memperoleh gelar dokter, beliau melanjutkan studinya ke Universitas Airlangga di Kota Surabaya. Pria yang lahir di Yogyakarta, bulan Agustus 1964 tersebut lulus sebagai Spesialis Radiologi.
Karier dr Terawan pun semakin meningkat ketika beliau mengabdi menjadi dokter TNI AD. Beliau bahkan pernah dipasrahi untuk menjadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto. Lalu di tahun 2019 dr Terawan pensiun, pangkat terakhirnya adalah Letn. Jenderal TNI.
Mantan Menteri Kesehatan
Selepas dari jabatannya sebagai dokter militer, dr Terawan menerima mandat dari Presiden Indonesia untuk menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Jokowi pada jilid kedua. Namun sayangnya, beliau hanya bertahan selama satu tahun, karena dianggap gagal menangani pandemi.
Setelah tidak menjabat sebagai Menkes, dr Terawan kembali ke kesibukannya sebagai dokter biasa. Bahkan disaat acara untuk menyerahkan jabatannya ke Menkes yang baru, dr Terawan berkata bahwa dia bukanlah Menteri melainkan Mantri. Kata-kata tersebut terlontar begitu saja, setelah menyaksikan sebuah video yang berisi rangkuman kegiatan selama dirinya menjabat sebagai Menkes selama setahun.
Penemu Prosedur Cuci Otak
Penemuan paling kontroversial dr Terawan selain karena Vaksin Nusantara adalah Prosedur Cuci Otak. Metode ini memang sempat mendapat kritik, namun karena komplain yang diperolehnya dari masyarakat tidak banyak. Dokter Terawan menganggap bila tidak ada masalah terkait metode tersebut yang telah diterapkannya dari tahun 2005.
Pada penemuannya tersebut, dr Terawan menggunakan sebuah metode baru guna menangani pasien pengidap stroke dan menyebutnya dengan sebutan therapy cuci otak serta diterapkan pula program SDA. Metode ini sudah berhasil pada 40 ribu lebih pasien stroke.
Kemampuan dr Terawan dalam menangani dan menyembuhkan penyakit ini bahkan sudah diakui baik di Indonesia atau di luar negeri. Beliau juga sempat menangani tokoh besar Indonesia, diantara Hendropriyono, Dahlan Iskan hingga Tri Sutrisno.
Raih Penghargaan
Walaupun mendapatkan kritik, terkait temuan Prosedur Cuci Otak. Dokter Terawan malah berhasil meraih sebuah penghargaan usai memberikan penjelasan terkait cara kerja dari metode tersebut. Dokter Terawan sendiri juga sempat menolak untuk menjelaskan metodenya itu pada forum ilmiah ke teman sejawat di dunia kedokteran demi menghindari terjadinya penyalahgunaan metode temuannya.
Tetapi, akhirnya beliau mengungkapkan juga bagaimana proses dari metode tersebut. Yakni dengan memasukkan sebuah kateter pada pembuluh darah melewati pangkal paha pasien stroke. Prosedur tersebut dilakukan guna melihat adanya penyumbatan di pembuluh dalam otak.
Beliau juga memasukan Heparin yang dapat memberikan efek sebagai anti pembekuan darah pada pembuluh darah. Prosedur pencucian otak yang dilakukan oleh dr Terawan kemudian menjadi terkenal dan telah diterapkan di Negara Jerman.
Metode tersebut juga sudah dipatenkan dengan nama Terawan Theory. Kemudian dr Terawan juga memperoleh penghargaan HSC dan mencetak rekor MURI dua sekaligus, sebagai seorang penemu serta penerapan program DSA terbanyak.
Pencetus Vaksin Nusantara
Semenjak pandemi covid 19 merebak di Indonesia, dr Terawan terus saja melakukan sejumlah penelitian untuk membuat vaksin. Lalu, munculah Vaksin Nusantara gagasannya yang dikembangkan oleh mantan Menkes tersebut di RSUP dr. Kariadi Kota Semarang.
Dokter Terawan mengklaim bila vaksin yang dinamai AV-Covid 19 adalah solusi bagi pasien komorbid fase berat dan orang dengan autoimun, sebab sel dendritiknya menyesuaikan dengan kondisi dari masing-masing pasien. Beliau juga mengklaim bila vaksin nusantara ini aman sebab bersifat individual.
Bekerja sama dengan Aivita Biomedical, UNDIP dan RSUP Kariadi, vaksin ini berhasil lolos uji klinis pada tahap I. Namun, ketika memasuki uji klinis yang kedua BPOM tidak memberikan izin bagi vaksin tersebut. Namun, walau tidak mendapatkan izin tim yang meneliti vaksin nusantara, tetap melanjutkan dan kembali membuat nama dr Terawan menjadi sorotan.